Jumat, 04 Januari 2019

PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP PEMBENTUKAN GAYA HIDUP MANUSIA : STUDI KASUS “INDOMIE”

MAKALAH
MANAJEMEN PEMASARAN GLOBAL
PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP PEMBENTUKAN GAYA HIDUP MANUSIA : STUDI KASUS “INDOMIE”


DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
ANGGEA AUDIKA LESTARI
10215778
ANGGARA ADI PRATAMA
10215775
FERRY CHRISLIANDY SEBAYANG
1B216811
RISKA LESTARI
16215056
ROMANAH KADARISMAN
16215254
YELLY CINTIA HANSEN
17215229

KELAS 4EA33



JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018

KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.


Bekasi, 27 Oktober 2018



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang Masalah............................................................................ 1
1.2     Rumusan Masalah..................................................................................... 1
1.3     Tujuan Pembahasan................................................................................... 1
1.4     Kerangka Teori.......................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN
           2.1 Globalisasi pada Produk Mie Instan............................................................ 6......
           2.2 Mengenal Produk Indomie dan Perkembangannya di Dunia...................... 7
           2.3 Analisis Pengaruh Globalisasi terhadap Pembentukan Gaya Hidup.............

BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan........................................................................................................... 12

DAFTARPUSTAKA................................................................................................. 13


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Globalisasi merupakan salah satu fenomena sosial yang tidak bisa kita hindari saat ini. Dampak globalisasi semakin cepat menyebar dalam kehidupan masyarakat terutama pada gaya hidup dan perilaku.Gaya hidup yang ditonjolkan saat ini sudah banyak yang mencerminakan gaya hidup bangsa asing daripada menunjukkan keaslian budaya dan gaya hidup asli bangsa Indonesia. Pada kenyataaanya, perubahan gaya hidup akibat globalisasi ini tidak hanya dilakukan masyarakat perkotaan saja, namun juga masyarakat di daerah pedesaan.Pengaruh globalisasi terhadap gaya hidup yang paling utama adalah dari segi makanan dan minuman. Sebab, makanan dan minuman merupakan kebutuhan pokok yang harus manusia penuhi lebih dulu.Sekarang ini, kita dimanjakan dengan munculnya berbagai macam produk baik itu makanan dan minuman dari mancanegara yang diimpor atau memang perusahan asing yang berada di Indonesia. Banyak sekali orang-orang yang kemudian beralih dari makanan tradisional ke makanan modern atau siap saji. Beberapa makanan dan minuman asing adalah ayam goreng, steak, bostik, pizza dan burger dan aneka makanan yang lain. Akibat pengaruh globalisasi ini, masyarakat menjadi lebih memilih untuk mendapatkan sesuatu dengan serba cepat dan singkat tak tekecuali jika ingin memilih makanan. Berikut akan dibahas mengenai pengaruh globalisasi terhadap gaya hidup manusia dari produk Indomie.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan globalisasi?
2.      Bagaimana pengaruh globalisasi terhadap gaya hidup manusia?
3.      Bagaimana produk global mempengaurhi gaya hidup manusia?


1.3Tujuan Pembahasan
1.      Mempelajari dan memahami teori mengenai globalisasi
2.      Mempelajari dan memahami pengaruh globalisasi terhadap gaya hidup manusia
3.      Mempelajari dan memahami studi kasus globalisasi pada produk global



1.3  Kerangka Teori
Globalisasi adalah proses membuka diri atau masuk ke dalam pergaulan dunia. Globalisasi dalam pengertian sederhana dapat diartikan sebagai proses mendunia. Kata globalisasi berasal dari kata globe yang berarti “bola dunia”. Globalisasi juga dapat berarti sebagai tindakan yang mendunia. Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia. Dunia yang luas dan dihuni berbagai macam suku bangsa seolah-olah hanya dimiliki oleh satu bangsa yaitu bangsa dunia atau warga dunia. Dalam globalisasi, tidak ada batas-batas wilayah suatu negara. Drucker mengatakan bahwa pengertian globalisasi adalah sebuah istilah menyeluruh untuk berbagai proses ekonomi global, penyebaran komunikasi global secara instan, pertumbuhan perdagangan internasional yang cepat, dan pasar uang.
Globalisasi telah menjadi kenyataan sehari-hari yang tidak dapat dihindari. Prosesnya berlangsung sangat cepat dan kompleks, yang menjangkau segala aspek dan telah meresap ke seluruh bidang kehidupan manusia, antara lain sebagai berikut :
§  Bidang ekonomi, ditandai dengan berlakunya pasar bebas, penjualan barang produk negara lain secara bebas di negara kita.
§  Bidang politik, ditandai dengan berkembangnya masyarakat yang demokratis, yaitu masyarakat yang ikut aktif menciptakan kehidupan bersama, menghormati nilai hak asasi manusia (HAM), serta menghargai hak dan kewajiban.
§  Bidang budaya. ditandai dengan semakin terasanya pengaruh budaya negeri asing yang menyentuh semua orang dan berbagai lapisan masyarakat, misalnya perubahan perilaku berpakaian dan berbicara akibat pengaruh film dan musik negara lain.
§  Bidang sosial, ditandai dengan lahirnya kesadaran global bahwa manusia semakin merasa saling tergantung dan saling mcmbutuhkan.
§  Bidang ekologi, ditandai dengan semakin meningkatnya kebutuhan manusia akan sumber daya alam, namun sekaligus pula meningkatnya ancaman hancurnya ekosistem bumi akibat eksploitasi alam secara berlebihan.

Globalisasi terjadi karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bisa berdampak positif dan negatif. Begitu juga dengan globalisasi, globalisasi memberikan banyak dampak positif bagi kehidupan masyarakat dunia, tetapi juga membawa dampak negatif. Dampak positif globalisasi adalah setiap orang berlomba dan bersaing untuk berbuat yang terbaik demi mencapai hasil yang terbaik pula. Dalam persaingan ini diperlukan kualitas yang tinggi. Dalam era globalisasi setiap orang mengejar keunggulan dan kualitas sehingga masyarakat menjadi semakin dinamis, aktif, dan kreatif.
Sedangkan dampak negatif globalisasi adalah munculnya ancaman terhadap budaya bangsa. Globalisasi melahirkan budaya global yang mengancam budaya lokal, daerah, atau bangsa. Rendahnya tingkat pendidikan menjadi salah satu penyebab terseretnya masyarakat oleh arus globalisasi. Hal ini menjadikan kita kehilangan identitas diri dan rasa kebangsaan. Sebagai contoh. saat ini anak remaja dengan cepat meniru potongan rambut, model pakaian, perhiasan/asesoris, makanan, cara dan alat komunikasi, maupun perilaku bangsa asing yang tidak cocok dengan jati diri bangsa.
Tujuan globalisasi adalah menghilangkan perbedaan di antara manusia dan menciptakan persamaan hak asasi manusia. Artinya, globalisasi dapat dirasakan atau dialami oleh siapa saja, baik tua, muda, maupun anak-anak. Mereka memiliki hak yang sama untuk mengalami globalisasi, terutama dalam merasakan keuntungan adanya globalisasi.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Globalisasi pada Produk Mie Instan
PT Indofood SuksesMakmurTbkmemperkenalkanIndomie, produkmie instant kepasarinternasional.Kini, lndomiebukanhanyadikenal di negaratetanggadekatsepertiSingapura, Malaysia, Hong Kong hingga Taiwan.Namun, Indomiesudahterbangjauhribuan kilometer, menjangkaulebihdari 80 negara, baik di Eropa, Timur Tengah, AfrikahinggaAmerika.Di Sudan danLibanon, Indomiehampirada di setiaptoko retail dan super market.Bahkan, Indofood jugamembangunpabrik di sejumlahnegara, seperti di Malaysia, Saudi Arabia, Nigeria, SuriahinggaMesir.
Produkmakanan Indonesia punyadayasaingtinggi.Buktinya, mie instant Indonesia sudahtersebar di mana-mana, di banyaknegara.Bahkan, mie instant sepertiIndomie, hargaekspornyalebihmahal 30 persendibandingkanhargadalamnegeri.Alasanmengapamie instant Indonesia cukuppopuler di mancanegarakarenagaungIndomiesebagai brand Indonesia begituterasa di overseas. Membangun brand itusangatpenting. Bahkan, jika brand itusudahpopuler, nilainyabisasampai 100 kali dari equity perusahaan.
Proses bagaimana Indofood membangunmerekIndomie di mancanegaraberawaldari Indofood membentukDirektoratEkspordengantugasfokusmengembangkaneksporIndomiekeberbagainegara. Tim iniaktifmempelajarisemuaizinimpor di setiapnegara.Lantas, menetapkan target negara. Saatitu, sasaranutamanya, negaradenganjumlahtenagakerja Indonesia paling banyaksehinggaIndomiepopuler di Hong Kong, Taiwan, Arab Saudi danlainnya. Bahkan, di Arab Saudi konsumenIndomiesudahmasukgenerasikedua.Saatpertama kali Indomiemasukpada 1990-an, merekamasihanak-anak, sekarangmerekasudahdewasadanberkeluarga.Selain TKI, Indomiejugadibawaolehparapelajar-pelajar Indonesia di luarnegeri, sehinggaIndomiejugapopuler di negara-negarasepertiAmerikaSerikatdan Australia, negara yang menjaditujuanpelajar Indonesia melanjutkanpendidikannya. Setelahmenetapkannegaratujuanekspor, Indofood membentuk regional office di masing-masingnegara.
Bahkan, kami melangkahlebihjauhdenganmembangunpabrik di beberapanegara lain yang menjadi target pasarutamaIndomie, seperti Nigeria. Denganpabrik di negara-negaratersebut, Indofood tetapbisamengeksporproduklainnya, sepertibumbu, saosataukecapnya.Sebab, bumbu-bumbuituhanyabisadibuat di Indonesia. Perkembangan di pasareksportersebutjugadidukungolehkeberadaantoko-toko Indonesia di beberapanegara, seperti di Thailand, Hong Kong, Taiwan hingga Arab Saudi.Bahkan, di Arab Saudi ada 1200 toko yang khususmenjualmakanan Indonesia.

2.2 Mengenal Produk Indomie dan Perkembangannya di Dunia
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) merupakan salah satu grup usaha yang dimiliki oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk. ICBP merupakan produsen berbagai produk konsumen bermerek yang mapan dan terkemuka dengan berbagai pilihan produk solusi sehari-hari bagi konsumen di segala usia mulai dari 5 tahun sampai 50 tahun. Kegiatan usaha utama ICBP antara lain memproduksi produk instan, produk dairy, produk makanan ringan, produk penyedap makanan, produk nutrisi dan makanan khusus serta minuman. Divisi Mi Instan ICBP merupakan salah satu produsen mi instan terbesar di dunia, dengan kapasitas produksi mencapai lebih dari 16 miliar bungkus. Berbagai merek produk mi instan ICBP merupakan merek terkemuka dan digemari di Indonesia. Merek mi instan yang di produksi Indofood CBP antara lain : Indomie, Supermi, Sarimi, Pop Mie dan Sakura.Produk mi instan unggulan Indofood CBP adalah mi instan dengan merek Indomie. Indomie pertama kali memperkenalkan produknya pada tahun 1972, produk yang pertama kali di produksi adalah Indomie Kuah Rasa Kaldu Ayam yang saat itu sesuai dengan selera lidah masyarakat Indonesia. Puncaknya pada tahun 1983, produk Indomie semakin di gemari oleh masyarakat Indonesia dengan diluncurkannya varian Indomie Mi Goreng.
Perkembangan Produk Indomie
Tonggak Bersejarah Indomie 1972, Indofood meluncurkan mie instant (kuah) dengan merek Indomie. Sebelumnya (1968), Indofood melalui PT Sanmaru meluncurkan Supermi
1980-an, Jingle iklan “Indomie Seleraku” untuk pertama kalinya diluncurkan. Jingle iklan ini kemudian memiliki empat versi dengan lirik yang digubah. Bahkan, dihadirkan juga jingle iklan “Indomie Seleraku” versi Ramadhan, Lebaran, dan Kemerdekaan
1982, Indomie meluncurkan varian Kari Ayam dan Mie Goreng
1992, Indomie untuk pertama kalinya diekspor ke pasar mancanegara. Saat ini, tak kurang dari 60 negara di dunia telah dijajaki Indomie. Bahkan, di Nigeria, Indomie sudah menjadi market leader
1994, Program Mudik Bersama Pengusaha Warmindo (Warung Makan Indomie) digelar untuk pertama kalinya. Program tersebut kemudian rutin digelar tiap tahun hingga sekarang
2008, Kampanye bertajuk “Indomie Jingle Dare” digelar untuk pertama kalinya. Kampanye yang dikemas lewat kompetisi menggubah lirik jingle iklan Indomie itu berlangsung selama empat kali hingga 2011
2013, Indomie varian Taste of Asia diluncurkan
2015, Indomie menyasar pasar anak-anak dengan meluncurkan varian My Noodlez.
2016, Indomie meluncurkan varian Real Meat untuk membidik segmen premium. Kehadiran Real Meat juga untuk menghadang laju kompetitor Mayora Group yang lebih dulu menghadirkan Bakmi Mewah
2017, Menurut studi “Brand Footprint Global 2017” yang dilakukan Kantar Worldpanel, Indomie tercatat sebagai satu-satunya merek lokal yang masuk Top 10 Global Brand


2.3 Analisis Pengaruh Globalisasi terhadap Pembentukan Gaya Hidup : Studi Kasus Produk Indomie
            Pengaruh globalisasi terhadap gaya hidup yang paling utama adalah dari segi makanan dan minuman. Sebab, makanan dan minuman merupakan kebutuhan pokok yang harus manusia penuhi lebih dulu.Sekarang ini, kita dimanjakan dengan munculnya berbagai macam produk baik itu makanan dan minuman dari mancanegara yang diimpor atau memang perusahan asing yang berada di Indonesia.Banyak sekali orang-orang yang kemudian beralih dari makanan tradisional ke makanan modern atau siap saji. Akibat pengaruh globalisasi ini, masyarakat menjadi lebih memilih untuk mendapatkan sesuatu dengan serba cepat dan singkat tak tekecuali jika ingin memilih makanan.Mie instan saat ini sudah menjadi makanan pengganti makanan pokok bagi sebagian penduduk dunia, termasuk di Indonesia. Kemudahan dalam penyajian, rasa yang beragam serta harga yang murah menjadi salah satu alasan konsumen di tanah air menyantap mie instan
Berdasarkan data World Instant Noodles Association (WINA) konsumsimieinstan di seluruhduniapada 2017 mencapai 100 miliarbungkus (porsi) naik 2,7% daritahunsebelumnya. Adapunkonsumsimieinstan Indonesia padatahunlalumencapai 12,63miliarbungkusatausekitar 12,6% dari total konsumsiduniasertaberada di urutanterbesarkedua di dunia. Sementaranegaradengankonsumsimieinstanterbesar di duniatahunlalumasihdipegangTiongkok/Hong Kong, yaknimencapai 38,97 miliarbungkusataulebihdaritiga kali lipatkonsumsi Indonesia. SedangkanJepangberada di urutanketigadengankonsumsi 5,66miliarbungkus.
Pada 1969, produk mi instan pertama mulai dikenalkan di Indonesia. Indomie kuah rasa kaldu ayam pun menjadi awal cerita manis sebuah produk makanan yang dinikmati berjuta manusia di duniasaat ini. Harga terjangkau, awet, dan simpel telah menjadikan Indomie kini berubah menjadi Global Brand sehingga tersedia di lebih dari 100 negara. Setidaknya di 80 negara yang merupakantujuanekspordari Indonesia. Juga terdapat lebih dari 20 lisensi brand . Bendera Indofood memiliki flagship, termasuk produk Indomie, membuatnya tidak hanya dominan di dalam negeri, juga perkasa di pasar mancanegara.Rasa Indomie membuat warga negara Indonesia (WNI) yang bermukim di luar negeri merindukan makan Indomie. Prestasi Indomie di berbagai negara memang terang benderang dibanding merek-merek lokal lain. Indomie bukan hanya dikenal di negara tetangga dekat, seperti Singapura, Malaysia, Hong Kong, dan Taiwan, tapi sudah menjangkau lebih dari 80 negara di Eropa, Timur Tengah, Afrika, hingga Amerika.
Bahkan di Sudan dan Lebanon, Indomie hampir ada di setiap toko ritel dan supermarket. Untuk melayani pasar yang sedemikian luas, Indofood membangun pabrik di sejumlah negara, seperti Malaysia, Saudi Arabia, Suriah, Mesir, di samping Nigeria. Indomie menjadi merek produk mi instan yang sangat populer di Indonesia dan Nigeria.
Bahkan, orang Indonesia menyebut mi instan dengan sebutan ”Indomie”, kendati yang dikonsumsi tidak bermerek Indomie. Indomie diproduksi oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Produk ini merupakan jebolan promosi word of mouth yang luar biasa yang menjadikan brand Indomie kuat di berbagai negara. Namun, Indomie tidak hanya populer di kalangan konsumen Indonesia di luar negeri.
Di Nigeria misalnya, brand ini juga begitu kokoh dan sangat populer di kalangan warga negaranya. Terdapat cerita lucu, ada seorang warga Nigeria berkunjung ke Jakarta dan mendapati Indomie di sebuah supermarket. ”Lho Indomie kan bikinan asli Nigeria, kok ada di sini,” seloroh si warga Nigeria spontan Ini bukti memang Indomie sudah menjadi merek yang dikenal luas di Nigeria.
Berdasarkan data pada tabel 1.1 Asosiasi Mie Instan Dunia atau World Instant Noodles Association (WINA) mengeluarkan data jumlah konsumsi mie instan setiap negara dalam satu tahun. Data ini dikeluarkan pada awal Mei 2016. Dengan jumlah masyarakat Indonesia, berdasarkan data worldometers.info, terhitung Mei 2016 mencapai lebih dari 260 juta orang. Maka dengan 13,2 miliar bungkus per tahun, setiap orang Indonesia rata-rata mengonsumsi 51 sajian mie instan setahun.(www.marsindonesia.com, 2017). Tiongkok menjadi negara dengan konsumsi mie instan tertinggi di dunia. Pada 2015, masyarakat di Tiongkok mengonsumsi 40,34 miliar bungkus mie. Angka tersebut naik 30 juta dari tahun 2014. Indonesia berada di urutan kedua, diikuti oleh Jepang dengan 5.540 bungkus per tahun, Serta Vietnam dan Amerika yang mengonsumsi masing-masing lebih dari 4000 bungkus serta brazil di urutan 10 dengan 2.280 bungkus per tahun. (https://news.idntimes.com, 2017).
Mie instan telah menjadi makanan yang sangat digemari di Indonesia. Studi MARS Indonesia yang dilansir pada tahun 2016 tentang Profil Konsumsi Produk Makanan mengungkapkan bahwa sebanyak 92,4% masyarakat di Indonesia dari survei yang dilakukan di 7 kota besar di Indonesia merupakan konsumen mie instan. karena harganya murah, membuatnya mudah dan praktis, awet, atau rasanya pun enak. Hasilnya, mie instan pun menjadi makanan pengganti nasi yang sangat digemari baik di rumah tangga, anak kos, bahkan di kalangan pekerja kantor. Penyebarannya semakin cepat seiring dengan pesatnya pertumbuhan bisnis warung-warung mie instan, baik di kota-kota besar maupun di pedesaan.
Berdasarkan data di atas pengaruh globalisasi terhadap gaya hidup manusia mengenai produk Indomie sebagai berikut :
a.       Indomie menjadi pengganti nasi karena harga yang murah dan kebiasaan masyarakat yang lebih membutuhkan makanan cepat saji seperti Indomie untuk menghemat waktu
b.      Indomie memiliki ciri khas rasa yang membuat konsumen mengkonsumsi Indomie secara terus menerus tidak hanya Indonesia namun juga dibeberapa negara bagian
c.       Gaya hidup masyarakat kini semakin terpengaruh dengan ketenaran di media sosial media dengan membuat inovasi baru dengan produk indomie
d.      Beberapa masyarakat dunia lebih memilih mengimpor produk Indomie dibanding menikmati produk mie instan dari negaranya sendiri


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
         Dari pembahasan yang telah dilakukan pada bagian sebelumnya, dapat dipahami bahwa nyatanya dalam kasus produk Indomie, globalisasi yang memotori terjadinya ekspansi perusahaantersebut ke dalam level internasional berhasil menggeser nilai-nilai dan membentuk gaya hidupbaru dalam masyarakat. Indomie yang merupakan mie instan saat ini sudah menjadi makanan pengganti makanan pokok bagi sebagian penduduk dunia, termasuk di Indonesia. Kemudahan dalam penyajian, rasa yang beragam serta harga yang murah menjadi salah satu alasan konsumen di tanah air menyantap mie instan, nyatanya saat ini perubahan terjadi disebagian masyarakat karenaeksistensi Indomie yang terletak hampir di seluruh penjuru dunia. Indomie dapat dikatakan telah memberikan makna baru dalam gaya hidup menikmati makanan modern dan telahmelakukan lifestyle branding yang hingga saat ini nyatanya cukup menarik perhatian bagi sebagianbesar masyarakat dunia baik dari harga maupun rasa.





DAFTAR PUSTAKA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar