Rabu, 16 Desember 2015

Pengaruh MEA Terhadap Sumber Daya Manusia

Tugas Personal Essay Softskill IBD 
Nama : Riska Lestari 
Kelas : 1EA33 
NPM : 16215056 

PENGARUH MEA TERHADAP SUMBER DAYA MANUSIA
Tahun 2015 adalah awal tahun berdirinya MEA ( Masyarakat Ekonomi Asean ). Apa itu MEA ? MEA adalah bentuk realisasi dari tujuan akhir industri ekonomi di kawasan Asia Tenggara.Pembentukan MEA dilandaskan pada empat pilar. Pertama, menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal dan pusat produksi. Kedua, menjadi kawasan ekonomi yang kompetitif. Ketiga, menciptakan pertumbuhan ekonomi yang seimbang, dan pilar terakhir adalah integrasi ke ekonomi global.Kira kira strategi apa yang di gunakan Indonesia dalam menghadapi persaingan ini ? Dan apakah Indonesia sudah siap ? Namun penulis tidak membahas hal ini. Yang akan penulis bahas ialah pengaruh MEA terhadap SDM (Sumber Daya Manusia). Mengapa demikian ? Karena dengan bebas masuknya tenaga kerja antar negara menyebabkan persaingan akan kualitas, dan kompetensi sangat di butuhkan bagi SDM Indonesia. Kualitas sumber daya manusia merupakan faktor penentu keberhasilan pembangunan dan kemajuan suatu bangsa.Para tenaga kerja dari negara MEA yang memiliki kompetensi kerja yang lebih tinggi, tentunya akan memiliki kesempatan lebih luas untuk mendapatkan keuntungan ekonomi di dalam MEA. Dengan demikian, kita harus berusaha dengan sunguh-sunguh untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mengejar ketertinggalan dari negara-negara lain, khususnya di kawasan ASEAN.Para pemimpin ASEAN sepakat membentuk sebuah pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara pada akhir 2015 mendatang.Ini dilakukan agar daya saing ASEAN meningkat serta bisa menyaingi Cina dan India untuk menarik investasi asing. Pembentukan MEA ini nantinya memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara lain di Asian Tenggara sehingga kompetisi akan semakin ketat. Pertumbuhan jumlah penduduk di indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat yang berarti jumlah angkatan kerja juga meningkat. Hal ini menimbulkan masalah ketenagakerjaan karena tidak seimbangannya antara permintaan dengan penawaran tenaga kerja dalam negeri.Liberalisme pasar bebas barang dan jasa akan memicu investasi dalam negeri dan menarik tenaga kerja asing ke Indonesia. Masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia dimungkinkan dapat menjadi ancaman apabila tenaga kerja Indonesia tidak mempunyai daya saing yang sebanding.. Hal tersebut dapat di antisipasi dengan mengkorelasikan input penunjang tenaga kerja sehingga tenaga kerja Indonesia memiliki kesiapan mental dan kemampuan. Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Berbeda dengan sumber daya alam yang jumlahnya terbatas dan cenderung jumlahnya semakin berkurang., sumber daya manusia jumlahnya terus meningkat. Secara kuantitas, jumlah penduduk Indonesia memang jauh lebih banyak dibandingkan dengan negara-negara lain dalam ASEAN. Namun, persaingan secara kuantitas tidak akan memenangkan persaingan ketika kualitas masih jauh dibawahnya. Oleh karena itu, masalah tenaga kerja Indonesia bukan hanya menyangkut jumlah dan kesempatan kerja saja, melainkan juga kualitasnya yang masih rendah (Mamat Ruhimat dalam Jurnal Mobilitas Tenaga Kerja Indonesia dalam Era Globalisasi: 2011).Meningkatkan kualitas sumber daya manusia harus diarahkan pada penguasaan iptek untuk menopang kegiatan ekonomi agar lebih kompetitif. Pemenuhan sumber daya manusia yang berkualitas dan unggul, karena menguasai iptek, akan berpengaruh terhadap struktur industri di masa depan. Dan apabila sasaran di atas bisa dipenuhi, akan semakin kuat basis industri yang sedang dibangun dan dikembangkan di Indonesia, yang pada gilirannya akan mendorong transformasi struktur ekonomi secara lebih cepat. Kiranya amat tepat bila pemerintah juga diharuskan untuk segera mempersiapkan langkah dan strategis menghadapi ancaman dampak negatif dari MEA dengan menyusun dan menata kembali kebijakan-kebijakan nasional yang diarahkan agar dapat lebih mendorong dan meningkatkan daya saing sumber daya manusia dan industri sehingga kulitas sumber daya manusia baik dalam birokrasi maupun dunia usaha ataupun professional meningkat.Selain itu, mahasiswa/i Indonesia untuk siap bersaing ketat dalam menghadapi Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community 2015, agar tak tertinggal dengan negara ASEAN lainnya yang siap menghadapi era perdagangan bebas.Membuat Indonesia dengan sumber daya manusia yang unggul, dan mempunyai ketahanan pangan nasional dan perlindungan sosial.Tetapi sebagai bangsa yang besar, kita harus tetap optimis bahwa MEA 2015 akan meningkatkan perekonomian kita seperti visi ASEAN: “One Community, Many Opportunities”.



REFERENSI :