Jumat, 09 Oktober 2015

Manusia dan Kebudayaan


BAB 1
Pendahuluan

1.1        Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk sosial yang berinteraksi satu sama lain dan mempunyai kebudayaan dari daerah masing-masing wilayah .Indonesia adalah salah satu yang memiliki kebudayaan terbanyak. Manusia dan kebudayaan adalah satu hal yang tidak bisa di pisahkan  karena kebudayaan setiap manusia juga berbeda-beda tergantung dimana manusia itu singgah / menetap. Ada beberapa faktor lain yang mendorong terbentuknya suatu kebudayaanya itu, faktor lingkungan ,faktor alam dan faktor lainnya. karena kebudayaan merupakan jembatan yang menghubungkan dengan manusia yang lain
1.2    Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian dan hakikat manusia ?
2.      Apakah pengertian kebudayaan ?
3.      Apa saja unsur unsur kebudayaan itu?
4.      Bagaimana perubahan kebudayaan
5.      Apa saja kaitan manusia dan kebudayaan ?
6.      Bagaimana kebudayaan bangsa timur?
1.3    Tujuan
     Kebudayaan sangat berperan penting bagi manusia , karna dengan kebudayaan manusia dapat bersosialisasi. Bersosialisasi dan adaptasi sangatlah penting bagi manusia. Dalam dunia pendidikan kebudayaan adalah penunjang yang bertujuan memperkenalkan macam-macam kebudayaan, tujuan dan  fungsi kebudayaan dalam masyarakat, dengan cara semacam ini diharapkan para generasi penerus dapat mempelajari dan mengetahui makna kebudayaan.  Seiringin berkembangnya jaman, kebudayaan diluar negri pun dapat masuk dengan cepat. Namun diharapkan manusia tersebut dapat menerimanya dengan positif. Dengan membahas materi tentang kebudayaan di harapkan dapat nenambahkan wawasan pengetahuan dan kepedulian terhadap kebudayaan.



BAB II
PEMBAHASAN

1.     Pengertian Manusia & Hakikat Manusia
Manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi secara logis dan dinamis. Manusia juga merupakan makhluk social karena memerlukan bantuan orang lain, dan saling membutuhkan . Ada beberapa segi pengembangan manusia , yaitu :

1.      Pengembangan manusia dari segi Susila
Aspek kehidupan susila adalah aspek ketiga setelah aspek individu dan sosial. Manusia dapat menetapkan tingkah laku yang baik dan yang buruk karena hanya manusia yang dapat menghayati norma-norma dalam kehidupannya.

2.      Pengembangan Manusia dari segi Religius atau Agama
Manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Kuasa di muka bumi ini sebagai makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lain. Dalam kehidupannya, manusia tidak bisa meninggalkan unsur Ketuhanan
karena manusia yang diciptakan dengan tujuan beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa, untuk beribadah kepada Tuhan pun diperlukan suatu ilmu. Ilmu tersebut diperoleh melalui pendidikan. Dengan pendidikan, manusia dapat mengenal siapa Tuhannya.

3.      Pengembangan Manusia dari Segi Sosial
Interaksi Sosial adalah proses dimana saling mempengaruhi dalam hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.

Hakikat manusia
adalah makhluk yang mempunyai sifat rasional , bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan social yang tinggi. Individu yang mudah untuk dipengaruhi dari lingkungan tertutama lingkungan social.


Sifat-sifat hakikat manusia :
ü Kemampuan Menyadari Diri = Kemampuan mengembangkan kesempatan yang ada, dan memperluas kearah kesempurnaan dan menyadarinya sebagai kekuatan. 

ü Kemampuan Bereksistensi = Manusia bersifat aktif dan manusia adalah manejer untuk lingkungannya sendiri.

ü Kemampuan membuat keputusan tentang sesuatu yang baik dan buruk baginya. cara meningkatkan = Belajar dari apa yang sudah pernah dilakukan serta melatih pikiran dan emosional. 

ü Kemampuan Bertanggung Jawab = Segala sesuatu perbuatan harus sesuai dengan kodratnya karena manusia memiliki tuntutan yang harus dipenuhi. 

2.     Pengertian Kebudayaan
Kata kebudayaan yang berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi yang berarti akal atau budi. Jadi kebudayaan dapat di artikan hal – hal yang bersangkutan dengan akal dan budi. Berikut beberapa pandangan para ahli tentang kebudayaan:
A.    Melville J. Herkovits memandang kebudayaan sebagai suatu yang superorganic karena kebudayaan yang turun temurun dari generasi ke generasi tetap hidup walaupun orang orang yang menjadi anggota masyarakat senantiasa silih berganti.
B.     Koentjaraningrat memandang kebudayaan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar
C.     Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi memandang kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.

Inti pengertian kebudayaan mengandung beberapa ciri pokok, yaitu sebagai berikut:
1.      Kebudayaan itu beraneka ragam
2.      Kebudayaan itu diteruskan melalui proses belajar
3.      Kebudayaan itu terjabarkan dari komponen biologi, psikologi, sosiologi, dan eksistensi manusia
4.      Kebudayaan itu berstruktur
5.      Kebudayaan itu terbagi dalam aspek-aspek
6.      Kebudayaan itu dinamis
7.      Nilai-nilai dalam kebudayaan itu relatif


3.     Unsur-unsur Kebudayaan
Ada banyak unsur-unsur kebudaayan, salah satunya menurut Koentjaraningrat unsur-unsur kebudayaan yang Universal ada 7 yaitu ;
1.      Sistem bahasa
Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk berinteraksi atau berhubungan dengan sesamanya.

2.      Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan dalam kultural universal berkaitan dengan system peralatan hidup dan teknologi karena system pengetahuan bersifat abstrak dan berwujud          .

3.      Sistem Kekerabatan dan Organisasi Sosial
Setiap kelompok masyarakat kehidupannya diatur oleh adat istiadat dan aturan-aturan mengenai berbagai macam kesatuan didalam lingkungan dimana dia hidup dan bergaul.

4.      Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Manusia selalu berusaha untuk mempertahankan hidupnya sehingga mereka akan selalu membuat peralatan dengan bentuk dan teknologi yang masih sederhana.

5.      Sistem Ekonomi / Mata Pencaharian Hidup
Mata pencaharian atau aktivitas ekonomi suatu masyarakat menja difokus untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.Namun dijaman sekarang ini pekerjaan sebagai karyawan kantor menjadi sumber penghasilan utama dalam mencari nafkah.
.
6.      Sistem Religi
Asal mula religi tersebut, para ilmuwan social berasumsi bahwa religi suku-suku bangsa di luar Eropa adalah sisa dari bentuk-bentuk religi kuno yang dianut oleh seluruh umat manusia pada zaman dahulu ketika kebudayaan mereka masih primitif.

7.      Kesenian
Deskripsi yang telah dikumpulkan dalam penelitian etnografi berisi mengenai benda-benda atau atefak yang memuat unsur seni, seperti patung, ukiran, dan hiasan.Penulisan etnografi awal tentang unsur seni pada kebudayaan manusia lebih mengarah pada teknik teknik dan proses pembuatan benda seni tersebut.

4.     Perubahan Kebudayaan
Perubahan (dinamika) kebudayaan adalah perubahan yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda, sehingga terjadi keadaan yang tidak serasi bagi kehidupan.

Faktor-faktor internal penyebab perubahan kebudayaan, antara lain sebagai berikut :
·         Adanya ketidak puasan terhadap system nilai yang berlaku
·         Adanya individu yang menyimpang dari system nilai yang berlaku
·         Adanya penemuan baru yang diterima oleh masyarakat
·         Adanya perubahan dalam jumlah dan kondisi penduduk

Faktor-faktor eksternal penyebab perubahan kebudayaan, antara lain sebagai berikut :
·         Adanya bencana alam, seperti gempa bumi, banjir, dan lainlain
·         Timbulnya peperangan
·         Kontak dengan masyarakat lain


5.     Kaitan manusia dan kebudayaan
Manusia adalah palaku dari kebudayaan dan kebudayaan adalah hal / objek yang dilakukan oleh manusia. Jadi manusia dan kebudayaan sangat berkaitan. Contoh sederhana yang dapat kita  lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan kemasyarakatan. setelah peraturan itu terbuat maka manusia harus patuh kepada peraturan yang dibuat sendiri. Dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan karna kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri.
Manusia dan kebudayaan pada dasarnya memiliki  hubungan yang sangat erat kaitannya, karena hampir seluruh kegiatan manusia yang di kerjakaannya setiap saatnya merupakan sebuah kebudayaan. Berikut ini adalah 4 kedudukan manusia terhadap kebudayaan:
1.      penganut kebudayaan,
2.      pembawa kebudayaan,
3.      manipulator kebudayaan, dan
4.      pencipta kebudayaan.

6.     Kebudayaan Bangsa Timur
Orang-orang timur mempunyai ciri khas yang membedakannya dengan bangsa lain. Bangsa timur sangat terkenal dengan keramahtamahannya terhadap orang lain bahkan orang asing sekalipun. Bagaimana mereka saling memberikan salam, tersenyum atau berbasa basi menawarkan makanan atau minuman. Kepribadian bangsa timur juga identik dengan tutur kata yang lemah lembut dan sopan dalam bergaul maupun berpakaian. Orang-orang timur juga sangat mengedepankan kepentingan bersama daripada kepentingan yang bersifat pribadi. Bangsa lain juga sangat suka dengan kepribadian bangsa timur yang tidak individualis, dan saling menghargai serta tolong menolong satu sama lain tanpa pamrih. Selain itu bangsa timur sangat menjaga tali silaturahmi atau kekeluargaan antar sesama.
Indonesia Sebagai Bangsa Timur
Negara Indonesia memiliki beragam budaya, suku dan adat istiadat. Indonesia termasuk dalam bagian negara-negara yang ada dalam posisi benua asia memiliki adat yang disebut adat ketimuran. Dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia yang memiliki adat ketimuran, rasa toleransi, ramah, sopan santun, saling menghargai dan gotong royong selalu menjadi dasar hidup masyarakat Indonesia. Bangsa timur identik dengan benua asia yang penduduknya sebagian besar berambut hitam, berkulit sawo matang dan adapula yang berkulit putih, bermata sipit

BAB III
ANALISIS

Menurut artikel-artikel yang saya baca, bahwa Manusia dan Kebudayan itu saling berhubungan satu sama lain , mengapa ? karena dari kebudayaan kita mengetahui sifat / tingkah laku dari manusia itu sendiri. Disetiap daerah memiliki kebudayaan berbeda beda, contoh kecilnya adalah kebudayaan masyarakat bali yang mayoritas menganut agama hindu sebab dari itu saat keagamaan agama hindu yang biasa kita ketahui dengan Hari Raya Nyepi. Pada saat hari H umat hindu tidak melakukan aktivitas atau berdiam diri dirumah masing-masing.Itu adalah salah satu sebagian kecil dari kebudayaan di Indonesia. Namun di kota-kota besar seperti Jakarta kebudaayan ini sudah memudar , karena menurut mereka itu sudah terlalu kono atau dulu. Padahal dari budayalah kita tau tentang asal muasal keluarga kita. Dan remaja-remaja / pemuda pemuda di Indonesia ini sudah dipengaruhi oleh budaya asing / luar. Contoh : Anak-anak masih dibawah umur (-17) suka ke clubing, walaupun itu hak nya mereka untuk pergi ke sana tapi budaya di Indonesia dulu tidak seperti itu. Semua tergantung dari manusianya itu sendiri, menyikapi / menerima sisi positif atau negatif dari kebudayaan luar yang masuk ke Indonesia.



BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara sederhana hubungan manusia dan kebudayaan adalah sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Dalam ilmu sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwi tunggal yang berarti walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan setelah kebudayaan tercipta maka kebudayaan mengatur kehidupan manusia yang sesuai dengannya
B. Saran
Manusia hidup karena adanya kebudayaan, sementara itu kebudayaan akan terus hidup dan berkembang manakala manusia mau melestarikan kebudayaan dan bukan merusaknya.
Dengan demikian manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena dalam kehidupannya tidak mungkin tidak berurusan dengan hasil-hasil kebudayaan, setiap hari manusia melihat dan menggunakan kebudayaan, bahkan kadang kala disadari atau tidak manusia merusak kebudayaan. Maka dari itu, sebagai manusia yang berbudaya kita harusnya mampu untuk terus dan tetap berbudaya sebagaimana hakikat kita sebagai manusia



DAFTAR PUSTAKA
Referensi :

http://wpcatur.wordpress.com/2012/11/20/pengertian-kebudayaan-unsur-unsur-kebudayaan-dan-wujud-kebudayaan/